Jakarta, ditphat.net – Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena studio foto ala Korea menjadi sangat populer di kalangan anak muda di Indonesia. Terinspirasi dari tren besar di Korea Selatan, studio-studio ini menawarkan konsep gaya hidup digital yang unik, menarik, dan kini sedang merajai generasi baru, khususnya generasi Gen-Z.
Dengan konsep studio potret diri, anak muda dapat leluasa menentukan gaya dan tema fotonya tanpa bergantung pada fotografer profesional, sehingga memberikan ruang bagi mereka untuk mengekspresikan kreativitasnya. Cari lebih banyak.
Studio foto ala Korea ini berbeda dengan studio foto pada umumnya. Secara umum studio-studio ini didesain dengan dekorasi yang minimalis namun elegan, dengan beragam pilihan aksesoris yang dapat digunakan untuk memperkaya sesi pengambilan gambar. Selain itu, dilengkapi dengan teknologi canggih yang memungkinkan pengunjung memperoleh gambar berkualitas tinggi dengan cepat. Foto cetak dan file digital dapat diunduh dengan cepat, memenuhi kebutuhan anak muda yang ingin cepat berbagi momen di media sosial.
Tren tersebut tidak lepas dari pengaruh budaya pop Korea yang telah lama memberikan pengaruh besar di Indonesia. Drama Korea, K-Pop, dan fashion Korea sudah menjadi bagian dari gaya hidup anak muda Indonesia. Studio foto bergaya Korea merupakan perpanjangan dari budaya ini, dengan estetika sederhana namun bergaya. Anak muda tidak hanya ingin mengabadikan momen, tapi juga mengekspresikan diri melalui media visual yang sesuai dengan selera estetisnya.
Gen-Z yang dikenal sebagai generasi yang tumbuh di era digital sangat terhubung dengan media sosial. Bagi mereka, mengabadikan momen dalam bentuk foto tidak hanya untuk kenang-kenangan, tapi juga untuk berbagi cerita dan identitas visual di platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter. Studio foto ala Korea menawarkan pengalaman yang memenuhi kebutuhan tersebut – sesi foto yang menyenangkan, harga terjangkau, dan foto Instagrammable.
Contoh studio foto ala Korea di Indonesia adalah Ngonten Box yang telah membuka cabang di delapan kota besar dalam waktu kurang dari setahun, seperti Bandung, Cirebon, Bogor, dan Sidoarjo. Bisnis ini menunjukkan bahwa permintaan studio foto dengan konsep kreatif dan terjangkau semakin meningkat, terutama di kalangan anak muda.
Rizky Widodo, pemilik Ngonten Box, mengatakan studio fotografi seperti miliknya menjadi pilihan populer karena menawarkan pengalaman unik dengan harga terjangkau. Mulai dari Rp 15.000 per sesi, pelanggan bisa mendapatkan beragam layanan, termasuk aksesoris gratis, pencetakan foto, dan akses digital penuh.
“Fitur tambahan seperti phone holder di setiap ruang studio memudahkan tamu yang ingin membuat konten pribadi. Ini menjadikannya pilihan tepat bagi generasi media sosial,” kata Rizky.
Tak hanya menawarkan jasa fotografi, Ngonten Box juga menggandeng berbagai brand kosmetik dan fashion yang populer di kalangan anak muda. Selain itu, mereka juga mendukung kegiatan komunitas dan sekolah melalui program sponsorship, yang meningkatkan jangkauan dan pengaruh generasi muda.
“Peluang kerja sama dalam bentuk franchise sangat terbuka karena investasinya dimulai dari Rp35 juta sehingga menjadi peluang menarik bagi Anda yang ingin terjun di bisnis fotografi yang sedang booming saat ini.” Fikom Mercu Buana.
Salah satu kunci sukses studio foto ala Korea adalah penggunaan teknologi canggih, seperti kecerdasan buatan (AI) yang dapat membantu mengedit foto. Teknologi ini mampu menyembunyikan ketidaksempurnaan wajah, seperti kerutan atau jerawat, hingga membuat foto terlihat lebih cerah dan menarik. Inovasi ini membuat sanggar seperti Ngonten Box semakin digemari, karena selain memberikan hasil yang berkualitas, juga menjawab kebutuhan estetika anak muda masa kini.