Bali, ditphat.net – Aksinya kerap mendapat pemberitaan luas di media sosial, bocah bule yang akrab disapa Kokong itu akhirnya dideportasi ke tanah air oleh imigrasi Denpasar.
Seorang bocah bule berambut pirang berinisial BS dideportasi ke tanah air bersama ibunya. Selain membahayakan dirinya dan menarik perhatian publik, bocah tersebut juga melampaui batas izin tinggal 191 hari atau 191 hari bagi BS dan SB di Indonesia.
Keduanya berangkat dari WITA pukul 07.30 dari Kantor Imigrasi Denpasar pada Kamis 8 Agustus 2024 melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
BS Ibu saya memutuskan untuk tinggal di Bali karena yakin bahwa beliau sangat mencintai Indonesia. Ia mengaku tak mempermasalahkan larangan penculikan yang dikeluarkan pemerintah Indonesia.
“Mungkin enam bulan atau satu tahun lagi saya akan kembali ke Bali,” ujarnya kepada BS sebelum meninggalkan kantor imigrasi di Denpasar pada Kamis, 8 Agustus 2024.
Kepala Kantor Imigrasi Divisi 1 TPI Denpasar Rida Sah Putra menjelaskan, BS dan ibunya masuk ke Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta pada 21 Desember 2023.
Mereka memiliki izin tinggal yang berlaku hingga 21 Januari 2024.
Artinya, hingga saat ini keduanya masih tetap berada di Indonesia setelah masa izin tinggalnya selama 191 hari habis, kata Rida Sah Putra.
Ridha mengatakan, Departemen Imigrasi bekerja sama dengan Konsul Kehormatan Ukraina untuk mengurus kebutuhan repatriasi mereka. Akhirnya mereka bisa kembali ke negaranya menggunakan Qatar Airways. Dalam kedua kasus tersebut, tindakan pencegahan juga digunakan.
Pekan lalu, bocah bule bernama SB menarik perhatian publik dan menjadi hits di media sosial. Sering terlihat di pinggir jalan kawasan Ubud.
Tingkah lakunya tidak mengganggu, namun terkadang berbahaya bagi dirinya sendiri.
Betapa tidak, bocah itu kerap bermain di jalan, memanjat pohon kelapa, memegang sekop, dan memuat pasir bersama pekerja dari kawasan Ubud.
Ridha mengatakan, anak tersebut tinggal bersama orang tuanya di panti jompo di Jalan Raya Sukma, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud.
Ketika saya tinggal di Bali, ibu saya menghidupi kedua orang tua saya seorang diri. Ayah bayi tersebut saat ini berada di Norwegia,” kata Rida.