Diterpa Badai Kasus Sodom, Manajemen Pondok Pesantren Agam Minta Maaf 

ditphat.net – Juru Bicara Pondok Pesantren MTI Canduang Agam Khairul Anwar meminta maaf kepada semua pihak, terutama para pengawal santri yang mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh dua orang guru dan seorang ustadz bernama Ronald Andany (29 tahun) dan Arief Abdullah (23 tahun). ).

Oleh karena itu, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang mencintai dan menyayangi Pondok MTI Canduang, khususnya para orang tua atau wali siswa. Pihak manajemen akan memastikan masalah ini ditangani secara serius dan transparan, ”ujarnya. Anwar, 27 Juli 2024.

Khairul mengatakan sejak pertama kali mendapat laporan tentang kejadian memalukan tersebut. Manajemen MTI Canduang segera mengambil tindakan dengan melakukan penyelidikan internal. 

Khairul Anwar mengatakan: “Kami telah membentuk tim investigasi internal untuk mengumpulkan informasi dan bukti yang relevan. Tim ini bekerja sama dengan pihak berwenang (polisi). Kami bermaksud memastikan semua fakta terungkap.” 

Demi menjaga integritas penyidikan, kedua tersangka guru itu dibebaskan Polres Bukittinggi berdasarkan aturan terkait, Khairul Anwar. 

“Pengurus MTI Canduang telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan persidangan berjalan baik dan adil. Kami mendukung upaya aparat penegak hukum agar keadilan dapat ditegakkan,” ujarnya.

Sebelumnya, Polsek Bukittinggi menangkap Ronald Anda dan Arief Abdullah. Keduanya merupakan guru sekaligus tokoh ulung di Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang Agam.

Ronald dan Arief ditangkap karena dugaan pelecehan seksual yang melibatkan 40 pelajar. Polisi masih menyelidiki apakah ada korban tambahan. 

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *