DITPHAT NEWS Dialami Keponakan Ayu Ting Ting, Kenali Tanda Bahaya Dehidrasi Pada Bayi Akibat Muntah dan Diare

Jakarta, ditphat.net – Diare dan muntah sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Dalam kebanyakan kasus, ini bukan merupakan tanda penyakit serius. Namun, kehati-hatian diperlukan jika masalah berlanjut selama beberapa hari dan membuat anak sakit.

Seperti yang baru-baru ini menimpa keponakan Ayu Ting Ting, Rayaz Zoltan. Putra Asyifa Nur’aini meninggal karena dehidrasi. Awalnya Rayaz Zoltan mengalami muntah-muntah dan buang air besar yang hebat setelah mendapat vaksin polio. Meski mendapat perawatan di rumah sakit, sayangnya nyawa anak tersebut tidak terselamatkan.

Diare dan muntah merupakan cara tubuh mengeluarkan cairan dari lambung. Anak melaporkan diare jika terjadi perubahan tinja yang lebih cair dari biasanya.

Diare pada anak dikatakan tinja dan konsistensinya cair lebih dari 4 kali sehari, disertai perubahan konsistensi, artinya sering berubah dari lunak atau keras menjadi banyak air, kata dokter spesialis anak, dr. Sp.A(K), berbicara dalam video YouTube RS Premiere Jatinegara, Senin, 2 September 2024.

Dalam hal ini, anak seringkali marah karena mengalami demam yang membuat dirinya sakit. Selain itu, anak-anak minum lebih banyak karena tubuhnya mengalami dehidrasi.

Ketika tubuh mengeluarkan kelebihan air melalui perut atau muntah, terjadilah dehidrasi sehingga menyebabkan bayi atau anak minum lebih banyak air. Jika hal ini terjadi pada bayi yang masih menyusui, sebaiknya ibu memberinya ASI lebih banyak.

Ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan sebagai tanda bayi dan anak mengalami dehidrasi, antara lain demam, mudah tersinggung, munculnya rasa nyeri, tanda-tanda perburukan dan berkurangnya air mata saat menangis, sering buang air kecil jarang dan sedikit, anak tersebut. kelemahan dan hilangnya elastisitas kulit.

“Jika gejala dehidrasi yang saya sebutkan tidak ditangani dengan baik, ternyata dehidrasi yang awalnya ringan atau ringan bisa menjadi sangat serius, dehidrasi menyebabkan bayi sangat lemah, tidur terus-menerus dan terjadi ketidakseimbangan elektrolit pada anak.” tubuh yang menyebabkan “segala cara tubuh dan fungsi otak serta tubuh terganggu,” kata dr. Frieda.

Dalam kasus ekstrim, jika Anda mengabaikan dehidrasi pada bayi dan anak-anak, Anda berisiko mengalami kejang, masalah pernapasan, dan kematian.

“Untuk mencegah dehidrasi, jangan menunggu terlalu lama hingga berat badan anak turun sebelum membawanya ke rumah sakit,” tegasnya.

Sedangkan bagi orang tua yang melihat tanda-tanda dehidrasi pada anaknya, sebaiknya tetap memberikan ASI, menyusui dan makan dengan benar.

Bila perlu, Anda juga bisa memberikan oralit atau tablet rehidrasi untuk anak. Selain itu, dianjurkan untuk memberikan zinc selama 10 hari pada setiap anak yang menderita diare, untuk meningkatkan daya tahan lambung anak. Terakhir, sesuai petunjuk dokter, antibiotik mungkin akan diresepkan.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *