JAKARTA, ditphat.net – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) menyatakan terus berupaya mempercepat transformasi digital sebagai salah satu langkah penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan inovasi digital diharapkan menjadi salah satu bidang yang dapat meningkatkan perekonomian secara signifikan.
“Di sini kami melihat pentingnya transformasi digital sebagai katalis utama. Untuk mengoptimalkan momentum tersebut, ekonomi digital menjadi salah satu bidang yang perlu digarap secara serius,” ujarnya di Jakarta, Kamis, 5 Desember 2024.
Nezar Patria juga mengatakan Indonesia memiliki ambisi untuk mencapai status negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045, dengan menargetkan PDB per kapita sebesar $15.700 pada tahun 2038.
Untuk mencapai hal tersebut, Indonesia memerlukan strategi yang tepat, khususnya untuk periode 2024-2029, yang dipandang sebagai jembatan penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Untuk menghindari pembangunan ekonomi yang biasa-biasa saja, pemerintah menyadari bahwa masih banyak yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Menurut Wakil Menteri Komunikasi dan Teknologi, transformasi digital menjadi katalis utama yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Ia memperkirakan volume transaksi ekonomi digital Indonesia akan mencapai $90 miliar pada tahun 2024, dan akan terus tumbuh hingga $200 miliar hingga $360 miliar pada tahun 2030.
Salah satu sektor yang mendorong perkembangan ini adalah e-commerce yang kontribusinya diperkirakan mencapai US$65 miliar pada tahun 2024 dan akan terus bertambah.
“Pertumbuhan ekonomi digital tentunya didukung oleh berbagai sektor, salah satunya adalah sektor e-commerce. Tentunya untuk mendorong perkembangan e-commerce, kita harus terus menjaga perkembangan e-commerce dalam negeri dengan baik. commerce.
Nezar Patria mengatakan, pengembangan ekosistem digital khususnya startup juga menjadi kunci dalam mendukung ekonomi digital.
Indonesia mengalami peningkatan dalam Indeks Ekosistem Startup Global, dengan lebih dari 120 inkubator yang mendukung lebih dari 2.500 startup.
Program Kementerian Komunikasi dan Digital (Komenkomdigi) seperti Sekolah Beta, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, dan Startup Studio yang bertujuan untuk memperkuat daya saing startup di pasar global juga akan dilaksanakan.
Wamenkominfo menambahkan, keberhasilan transformasi digital memerlukan sinergi antara pemerintah, swasta, akademisi, dan BUMN untuk menciptakan ekosistem yang tangguh.
“Melalui kerja sama yang solid, Indonesia berpeluang menjadi pemimpin ekonomi digital global pada tahun 2038 dan mencapai visi Indonesia Emas 2045,” jelasnya.