DITPHAT Perluas Ekosistem Pertanian Melalui Digitalisasi dan Inovasi

JAKARTA, ditphat.net – Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero), melalui anak usahanya PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) telah menjalin kemitraan strategis dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam menyediakan solusi keuangan komprehensif untuk mendukung ekosistem SGN. Tebu merupakan mitra utama petani.

Nantinya, Bank Mandir memberikan fasilitas Kredit Manusia/Kredit Usaha Mikro (KUR/KUM) yang dirancang khusus kepada petani tebu dengan skema pembayaran hasil panen.

Skema ini memungkinkan petani mengelola arus kas mereka dengan lebih fleksibel. Dengan demikian, kewajiban pembayaran dapat disesuaikan dengan waktu panen, yang seringkali menjadi tantangan dalam menjalankan usaha pertanian.

Kerjasama ini merupakan salah satu komitmen BUMN Perkebunan untuk meningkatkan kesejahteraan para produsen tebu di Indonesia dengan memberikan akses yang lebih besar terhadap sumber daya keuangan yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan usahanya.

Kemitraan ini diharapkan mampu mendukung produsen tebu dalam jangka pendek sekaligus berkontribusi terhadap keberlanjutan industri gula nasional.

“Dengan akses pembiayaan yang lebih mudah dan fleksibel, petani tebu diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas panen, sehingga memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendukung upaya menuju swasembada gula di masa depan,” ujar Presiden Direktur SGN Mahmudi.

Apalagi skema kerja sama dengan Bank Mandir berbeda dengan skema lainnya. Sebab, selain digunakan untuk memenuhi modal usaha petani untuk biaya budi daya, pemupukan, serta biaya tebang, bongkar dan angkut (TMA), benih tebu juga digunakan untuk pembelian.

Selain membantu biaya budidaya, pupuk, dan modal usaha TMA bagi produsen tebu, program ini juga menanggung biaya benih tebu. Istimewanya proyek ini merupakan proyek baru di Bank Mandiri,” ujarnya.

Sementara itu, Executive Vice President Corporate Banking VI Bank Mandiri Budi Purwanto menjelaskan langkah tersebut merupakan bagian dari strategi yang lebih besar untuk memperluas ekosistem pertanian melalui digitalisasi dan inovasi layanan keuangan.

“Kami melihat sektor pertanian memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Melalui digitalisasi dan kemitraan strategis seperti SGN, kami berupaya menciptakan ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan di mana petani memiliki akses mudah terhadap pembiayaan sesuai kebutuhannya,” ujarnya.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *