
JAKARTA, ditphat.net – Miliarder Elon Musk kembali membuat masalah. Ia menilai perusahaan teknologi luar angkasa SpaceX telah berhasil menghadirkan jaringan satelit internet Starlink ke Bumi. Konstelasi satelit serupa kini sedang dikembangkan untuk planet Mars.
Pada pertemuan Grup Analisis Eksplorasi Mars pada Senin, 18 November 2024, presentasi Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat, atau NASA, mengungkapkan tiga proposal untuk jaringan komunikasi yang akan mengorbit mengelilingi planet, menurut Bisnis Hari ini planet planet merah
Salah satu proposal yang sedang dibahas adalah konstelasi MarsLink dari beberapa satelit SpaceX yang akan ditempatkan di orbit Mars untuk menyediakan jaringan penuh dan interoperabilitas untuk aset di darat dan di orbit.
Hingga saat ini, SpaceX telah meluncurkan 7.000 satelit Starlink ke orbit. Layanan internet satelit Starlink saat ini tersedia di 102 negara dan SpaceX berencana memperluas operasinya. Mars juga bukan tujuan asing bagi SpaceX.
Pasalnya Elon Musk mempunyai rencana ambisius untuk mengirim manusia ke Planet Merah dan kemudian mendirikan koloni permanen. Presentasi NASA juga mencakup dua proposal dari Blue Origin karya Jeff Bezos dan Lockheed Martin.
Sebagai bagian dari rencananya untuk membangun jaringan transportasi di Mars, Blue Origin mengusulkan untuk menggunakan solusi Blue Ring, yang menyediakan hosting ruang angkasa, transportasi, pengisian bahan bakar, transmisi data, logistik, dan komputasi awan
Sementara itu, Lockheed Martin telah mengusulkan penggunaan pesawat luar angkasa MAVEN yang diluncurkan ke Mars pada tahun 2013. Untuk memfasilitasi komunikasi, MAVEN akan memasuki orbit komunikasi dan bertindak seperti Deep Space Network milik NASA.
Presentasi tersebut menunjukkan bahwa NASA terus bergantung pada perusahaan swasta untuk eksplorasi Mars di masa depan. NASA berencana mendaratkan manusia pertama di Mars pada tahun 2030.
Selain mengandalkan mitranya, NASA juga mengembangkan komunikasi berbasis laser untuk keperluan luar angkasa. Teknologi tersebut diuji dan berhasil mengirimkan video berdurasi 15 detik dari jarak 30 juta kilometer dalam waktu 101 detik.