ditphat.net – Berbeda dengan hari-hari biasa, alun-alun di kawasan Kampaka, Purwakarta, Jawa Barat, sejak pagi hari ramai dikunjungi masyarakat.
Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok dari beberapa desa di subwilayah tersebut. Pakaian yang mereka kenakan berwarna-warni seperti bunga yang baru mekar di musim semi. Hanya satu hal yang sama, mereka semua memakai pakaian olahraga.
Tak hanya Komando Distrik Militer (KODM) 0619/Purwakarta yang hadir, ada pula prajurit TNI dan anggota Persit KCK.
Serta anggota Kepolisian Republik Indonesia dari Polres Porvakarta.
Tak berbeda dengan warga sipil, prajurit TNI dan polisi juga mengenakan warna kebanggaan institusinya sejak lama.
Wakil Gubernur, warga dan rombongan turut hadir.
Segera, dua wanita dengan tali hijau cerah muncul di depan semua orang di arena sub-wilayah, dan mereka adalah guru olahraga luar biasa yang ditambahkan untuk memimpin pertarungan.
Musik mulai diputar melalui pengeras suara. Sesaat semua orang heboh dengan gerakan khas kedua guru olahraga tersebut.
Jeritan bercampur tawa disertai keringat sembarangan yang mulai mengucur di sekujur tubuh.
Namun prajurit ditphat.net asyik berlatih dengan tiga pilar. Seorang lelaki tua muncul di sisi barat alun-alun di antara ratusan orang yang bergerak mengikuti irama senam.
Kehadiran pria lanjut usia tersebut sangat kontras dengan peserta sasana lainnya yang hadir dengan mengenakan kemeja batik, celana panjang santai, dan tali lanyard hitam berlogo Nahdlatul Ulama. Seperti seseorang yang menginginkan kencan formal.
Namun, lelaki tua itu berada di barisan terdepan di antara para peserta senam. Faktanya, dia bergerak lebih cepat dibandingkan saat dia masih kecil.
Jadi siapa lelaki tua ini?
Kehadiran lelaki tua itu ternyata juga menyita perhatian Komandan Kodim Purwakarta, Letkol Inf Ardiansia, dan Raja Aybon Kogila.
Perwira TNI Angkatan Darat lulusan Akademi Militer ARUPADATU tahun 2004 itu kemudian menghampiri kakeknya. Kemudian mereka melakukan beberapa gerakan senam.
Raja Ibon sesekali mendatangi lelaki tua itu dan membisikkan obrolan ringan untuk meredam suara musik yang terus menggelegar.
Dari sinilah rasa penasaran semakin mengaburkan pemikiran Raja Aibon tentang kemunculan lelaki tua itu. Akhirnya, saat matahari terbit dan latihan berakhir, Raja Aybon Jr. dia memanggil kakeknya melalui pengeras suara dari podium dan berbicara kepadanya.
Raja Aybon berkata kepada Kogila, “Ayah ini sangat lincah dalam tindakannya. Siapakah ayah ini dan dari mana asalnya?”
Lelaki tua itu perlahan menjawab pertanyaan Pak Dadim, “Nama saya dari sana, dari desa Sijaya.”
“Berapa umurmu sekarang, Hunt,” kata Raja Ibon.
“Tujuh puluh empat Tuan-tuan,” kata Pak Udine.
Dan dari perbincangan tersebut terungkap bahwa Pak Udin bukanlah manusia biasa, ternyata dia adalah Marjan dan dialah yang mengurus masjid di desa Sijaya.
Kalau begitu, gajimu jauh lebih kecil dari Dandym, kata Raja Aybon sambil menepuk pundak Pak Uddin.
Tiba-tiba Raja Aybon meminta Kepala Desa Sijaya naik ke mimbar. Trot Kecil dan kepala desa mendekati Raja Aybon.
Raja Aibon berkata kepada Kepala Desa Sijaya, “Pak Kepala, saya mohon agar bapak memperhatikan hal ini, beliau adalah pengurus masjid.”
Kemudian Raja Aybon menyapa Orang Suci itu dan memberinya keberuntungan.
Dan berakhirlah kisah Pak Udin yang kini menjadi ikon, dan peristiwa seperti apa yang tiba-tiba dapat mengguncang lapangan pesenam yang biasanya sepi?
Ceritanya, konser 3 pilar ini dibawakan oleh Komandan Kampaka Coramil Pak Tri dan Kapolsek Kampaka serta Camat Kampaka Pak Asep Nugraha. Mereka sengaja melakukan latihan dalam rangka memperingati HUT Polri ke-78 yang jatuh pada 1 Juli 2024.
Ia mengatakan, hal ini merupakan kesempatan untuk mempererat tali kekeluargaan antara TNI, Polri, Pemkab, dan masyarakat. Tujuannya adalah untuk bersinergi mengembangkan kawasan Kampala demi kepentingan masyarakat.
Sementara itu, raja dikejutkan dengan konser 3 Tiga Pilar di Danau Aybon. Ia mengaku bangga dengan tindakan Danramil, Sub Inspektur, dan Komisaris Sub Bagian.
Perwakilan Polres Purwakarta Bapak Asep sangat berterima kasih dan berharap silaturahmi yang terjalin selama acara berlangsung terus.
Itu saja.. Terima kasih..