ditphat.net – Kendaraan listrik di Indonesia sangat beragam, merek asal Jepang, Korea Selatan, Eropa, dan China berlomba-lomba menawarkan produk ramah lingkungan dengan kondisi lokal dan impor.
Produksi dalam negeri dimulai dengan Hyundai Ioniq 5, disusul Wuling Air EV dan model lain seperti BinguoEV, Cloud EV, Chery Omoda E5, MG 4 EV, MG ZS EV, Neta V-II, Hyundai Kona Electric sebagian besar. Baru-baru ini, Neta X.
Kendaraan listrik produksi dalam negeri sudah banyak yang mendapat insentif pemerintah melalui diskon PPnBM pajak impor bebas bea masuk hingga 10 persen jika TKDN melebihi 40 persen.
Bahkan mobil listrik yang masih berstatus impor diberikan keringanan berupa insentif CBU untuk impor bebas pajak, dan PPnBM yang dikeluarkan pemerintah. Namun, hanya berlaku dua tahun setelah produksi lokal diperlukan.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, lebih dari 30 model mobil listrik telah memasuki pasar. Harganya berkisar Rp 180 jutaan hingga Rp 1 miliar.
Ini soal karakteristik pelanggan dan target pasar yang memang berbeda-beda untuk setiap produk. Dan menariknya, jika melihat pembeli mobil listrik Hyundai, sepertinya masyarakat Indonesia tidak mempermasalahkan harga.
Pasalnya, mobil listrik termahal Hyundai adalah model papan atas, tidak hanya Ioniq 5, tapi juga All New Kona Electric.
Budi Nur Mukmin, Head of Marketing PT Hyundai Motors Indonesia, Selasa mengatakan: “Varian termahal mencakup 75-80 persen Signature Long Range, jadi ini mengejutkan kami.?, 1 Oktober 2024.
Kona Electric baru ditawarkan dalam lima varian: Kona Electric Style seharga Rp 499 juta, Prime Standard Range Rp 515 juta, Signature Standard Range Rp 575 juta, Prime Long Range Rp 560 juta, dan Signature Long Range Rp 590 juta.
“Saya selalu menjawab bahwa harga tidak selalu menjadi alasan pelanggan membeli mobil. Sepertinya jawabannya tidak ada pada kami.” “Ini bukti pembeli Hyundai belum tentu murahan, tapi nyaman.”
Mengenai jumlah pesanan sejak peluncuran Kona Electric pada Juli 2024 hingga saat ini, telah diterima lebih dari 1.500 angka SPK dari seluruh diler Hyundai dan sebagian telah dikirimkan ke pelanggan secara bertahap.
“Return ordernya banyak, artinya banyak yang berminat. Budi bilang, ‘Sekitar 500 perangkat sudah dikirim ke pelanggan.’