Kronologi Gus Miftah Dihujat Usai Berkata Kasar ke Penjual Es Teh Manis

JAKARTA, WIWA – Khatib Presiden dan Utusan Khusus Bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembangunan Sarana Keagamaan Kuz Mifta melontarkan kritik di media sosial. Gus mengikuti perkataan Mifta kepada seorang penjual es teh manis.

Dalam video yang viral di media sosial, Gus Mifta diperkenalkan di Magelang, Jawa Tengah. Penjual es teh manis juga terlihat saat pertunjukan.

Pria tersebut terlihat membawa papan iklan di atas kepalanya yang menampilkan es teh manis dan air mineral kemasan. Lanjutkan scrolling untuk artikel selengkapnya di bawah ini.

Massa kemudian meneriaki Gus Mifta agar membeli dagangan yang dijual pedagang laki-laki tersebut.

“Apa? Bosone? Apa yang membosankan?” tanya Gus Mifta dalam bahasa Jawa.

“Oh, sudah kubilang beli barangnya,” kata pria di sebelah Gus Mifta.

Tanya Gus Mifta, penjual es teh berbaju putih coklat.

Kemudian dengan kata-kata kasar ia langsung menyuruh pedagang tersebut untuk menjual barang dagangannya kepada penjual es teh manis.

“Oh, grosir, apakah masih ada es teh lagi? Oh, lagi? Nah, ada obral, tolong!” katanya sambil tersenyum dan berbalik.

Sementara orang di sebelahnya tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Utusan Khusus Presiden untuk Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Lembaga Keagamaan.

Penjual itu sendiri tersenyum sebelum akhirnya menarik napas dalam-dalam.

Gus Mifta kemudian meminta pedagang tersebut menjual dagangannya terlebih dahulu. Kalau tidak laku ya nasib pengedarnya, kata Gus Mifta.

Sementara dari sudut pandang penjual es teh manis, Gus terlihat menyimak sambil menunjukkan kekesalannya pada Mifta.

“Jual dulu, kalau tidak laku ya sudah takdirnya,” kata Gus Mifta.

Unggahan tersebut sontak langsung dikomentari para pengguna media sosial. Bahkan ada pula yang berdoa kepada penjual es teh tersebut memohon berkah.

“Simpan ini dan keluhkan rasa sakit hatimu kepada pemilik langit dan bumi, kalau tidak berhijab pasti terima. Sakit rasanya mempermalukan orang pekerja di depan umum seperti ini,” komentar salah satu warganet.

“Kalau aku di sana, aku akan langsung membeli apa yang ayahku jual. Malu kamu Gus Koblok. Aku juga kurang ajar bertanya kepada penonton apakah mereka mau mengikuti Gus yang tidak manusiawi seperti itu. Sungguh menakjubkan orang-orang masih percaya pada orang bodoh seperti itu,” kata yang lain.

“Contoh sikap orang yang egois dan mungkin megalomania adalah ketika dia bercanda, dia menertawakan orang lain untuk melihat apakah leluconnya lucu,” kata salah satu warganet.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *