ditphat.net – Pagi hari Jumat 23 Agustus 2024 menjadi hari bersejarah menyedihkan yang dialami 33 prajurit TNI Raider 411/Yonif Mekanis Pandawa, Kostrad, TNI Angkatan Darat.
Bagaimana tidak, hari ini adalah kali terakhir mereka berada di Kota Salatiga, Jawa Tengah, markas pasukan Pandawa. Pasalnya, 33 prajurit terbaiknya harus dipindahkan ke satuan lain di Divisi Infanteri 2 Kostrad.
Gelombang kesedihan menyebar ketika 33 tentara mengambil bagian dalam parade hari raya tradisional. Mereka yang akan maju dan rekan-rekannya yang tertinggal merasa hanya bisa menundukkan wajah dalam kesedihan.
Apalagi saat para prajurit senior mewakili rekan-rekannya, para Pandawa mencium barisan tentara yang selalu sangat sakral bagi para prajurit.
Mau tidak mau, 33 prajurit itu harus berangkat dan harus berangkat karena pergerakan prajurit TNI AD merupakan dinamika organisasi, menurut Panglima Pasukan Pando Mayor Inf Ilham Dato Ramang.
Tujuannya untuk memberikan kesempatan dan penyegaran Tour of Duty (TOD) dan Tour of Area (TOA) kepada prajurit yang bertugas di satuan baru sehingga mereka sendiri dapat memperlancar fungsi dasar satuan tersebut, kata Mayor Inf Ilham Dato Ramang menerima ditphat.net militer dalam siaran resmi.
Dan sebagai prajurit TNI hendaknya selalu siap ditempatkan di daerah manapun. Karena bagi tentara, setiap tempat adalah kotanya. Seperti kata pepatah, di kampung prajurit TNI tidak ada bedanya, yang ada hanya satu yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Perkembangan situasi tidak menutup kemungkinan bahwa seorang prajurit TNI dapat sewaktu-waktu siap berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Selain itu, ada pula prajurit dari Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), kekuatan terbesar dan terkuat di Indonesia.
33 ksatria Tentara Pandu ini berangkat ke Batalyon Infanteri Penunggang Mekanik Kering 412/Bharat Eka. Sebab, batalion yang diberi nama Kalajengking Hijau ini kekurangan personel sebagai badan utama United Nations Mission 2025/2026 BGC TNI Kongo XXXIX-G/Monusco Kongo.
“Kalian semua adalah prajurit terpilih yang terpilih menjadi anggota Korps Perdamaian Dunia di bawah PBB. Kalian menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan semangat,” kata Mayor Inf Ilham Datu Ramang.
Sebelum meninggalkan Mabes Pandu TNI, Mayor Inf Ilham Datu Ramang berpesan kepada 33 prajurit yang ditinggalkannya demi menjaga nama baik satuan.
“Di unit baru, kita bisa segera beradaptasi dengan lingkungan kerja baru dan menghindari pelanggaran-pelanggaran yang dapat merugikan diri kita sendiri, keluarga, dan unit baru.” Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua dalam melanjutkan karya kita. KEGIATAN PELAYANAN KEPADA BANGSA “Dan untuk negeri ini kita cinta. Terima kasih atas dedikasi dan pengabdiannya kepada Satuan Pandwa. Selamat bertugas di lokasi baru, tetap menjaga silaturahmi dan silaturahmi walaupun sudah berpindah unit, Selamat bertugas lagi. Selamat mencoba di UGD,” ujar lulusan Akademi Militer (Akmal) Pantadewa tahun 2006 itu.
Baca: Karir Cemerlang Jenderal TNI, Komandan Penjaga Pantai Presiden, 265 Hari, Dua Kali Pangdam