Paris, ditphat.net – Pendaki asal Tiongkok Wu Peng gagal meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024, kalah dari Vedrik Leonard dari Indonesia di nomor speed climbing putra.
Wu Peng kalah dari Vedrik hanya dengan selisih 0,02 detik. Ia mencatatkan waktu tempuh 4,77 detik berbanding 4,75 detik milik Vedrick.
Pendaki asal Tiongkok itu pun mengaku belum dalam kondisi terbaik saat melawan Vedrik. Ia mengatakan biasanya ia merasa lebih ringan dan bertenaga lebih saat mendaki. Namun kali ini dia merasakan tubuhnya semakin berat.
“Aku merasa tidak enak badan hari ini.” Saya biasanya merasa lebih ringan dan tidak perlu banyak usaha untuk mendaki. “Hari ini badan saya berat, tapi saya bisa beradaptasi dengan cepat,” kata Wu, dilansir kantor berita Xinhua, Selasa, 9 Agustus 2024.
Prestasi yang diraih Vedrik menjadi kebanggaan kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
Tak hanya itu, pemain berusia 27 tahun itu menjadi atlet Indonesia pertama yang meraih medali emas Olimpiade di luar bulu tangkis. Sejauh ini, kontingen Indonesia lebih banyak meraih medali emas dibandingkan bulu tangkis sejak Olimpiade Munich 1972.
Pendaki Amerika Sam Watson memenangkan medali perunggu. Meski demikian, ia mengaku tetap bangga berhasil memecahkan rekor dunia pendakian cepat putra setelah mencatatkan waktu 4,74 dalam perebutan medali perunggu.
“Saya tidak menyesal. Saya rasa saya tidak melakukan kesalahan apa pun sejauh menyangkut upaya saya sebagai seorang atlet. Hanya ada sedikit kesalahan dalam pendakian dan saya telah menghadapi atlet-atlet luar biasa. Jadi saya melakukannya. tidak menyesal,” katanya.
“Saya sangat bangga Wu dan Leonardo naik podium. Penting juga bagi kami untuk mencetak rekor dunia lainnya,” kata Watson.