Jakarta – Pengurus Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Banten (Ponpes) KH Imaduddin Utsman mengaku meneliti nasaab atau silsilah Habib Riziek Shihab dan Bahar bin Smith. Menurutnya, silsilah salah satu dari dua tokoh tersebut bermasalah.
Hal tersebut diungkapkan pria yang akrab disapa Imad itu di YouTube Rhoma Irama Official pada Jumat 21 Juni 2024.
“Untuk menyelidiki suatu silsilah, pertama-tama Anda harus mengetahui contoh silsilah tersebut. Saya mencari di Internet, siapa Baalavi yang silsilahnya ada di Internet. Lalu saya dapat dua, yaitu silsilah Riziek Shihab dan Bahar Smith, maka saya atur dari dia sampai Rasulullah SAW, kata Imad, terlihat pada Senin, 1 Juli 2024 sore.
“Dari dua silsilah yang ada (Habib Riziek Shihab dan Bahar bin Smith), menurut saya silsilah salah satunya bermasalah, silsilah yang menurut saya masuk akal itulah yang saya teliti,” lanjutnya.
Imad melanjutkan, hal itu dilakukannya untuk mengungkap kebenaran silsilah kelompok Baalavi atau kelompok habib di Indonesia yang mengklaim silsilahnya kembali ke Nabi Muhammad SAW.
“Aku meneliti Nabi Muhammad SAW, apakah benar Nabi mempunyai anak yang bernama Fathimah, kemudian aku mencari buktinya, kemudian Fathimah mempunyai anak yang bernama Husain, aku mencari buktinya sampai Ahmad bin Isa, semua (argumentasi) itu sahih ( benar) mereka adalah keturunan Nabi Muhammad,” kata Imad.
Menurut Imad, Ahmad bin Isa adalah orang yang hidup pada abad ke-4 Hijriah. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai tokoh tersebut, Imad kemudian menelusuri serangkaian naskah atau karya tulis yang berasal dari abad keempat hingga kedelapan Hijriah.
Dalam pencariannya, Imad menemukan sesuatu yang aneh. Dari sejumlah mushaf yang dibacanya, terungkap bahwa Ahmad bin Isa hanya mempunyai tiga orang anak bernama Muhammad, Ali dan Husain.
Imad mengaku belum menemukan sosok bernama Ubaydilla yang disebut kelompok Baalavi sebagai anak dari Ahmad bin Isa dan sosok yang mereka klaim sebagai nenek moyang para Habib di Indonesia.
“Dari (naskah) abad keempat hingga kedelapan disebutkan bahwa Ahmad bi Isa hanya mempunyai tiga orang anak, yaitu Muhammad, Ali dan Husain. “Tidak ada anak yang bernama Ubaydila,” imbuhnya.
Selanjutnya Imad menemukan nama Ubaydila hanya dalam sebuah naskah yang ditulis pada abad ke-9. Naskah tersebut juga ditulis oleh orang dalam Ba Alawi bernama Ali Bin Abu Bakr al-Sakran. Imad mengaku banyak menemukan kejanggalan pada naskah tersebut.
Berdasarkan penemuan tersebut, Imad menyimpulkan bahwa tidak mungkin garis Baalavi atau garis Habib di Indonesia ada hubungannya dengan Nabi Muhammad SAW. “Secara genetis tidak mungkin mereka (kelompok Baalavi/habib) adalah keturunan Nabi Muhammad SAW, apalagi keturunan Nabi, bahkan bukan keturunan Arab,” tutupnya.