
Hore, Jakarta – Satuan Korps Marinir India Iarman I (Koarmada I) kembali berhasil menggagalkan upaya penyelundupan barang ilegal ke Indonesia. Narkoba yang berhasil disita kali ini adalah 84,75 kilogram kokain.
Kokain senilai miliaran dolar telah ditemukan di laut sekitar Pulau Bekhara di Sumatera Utara. Sekadar informasi, Pulau Perhara merupakan pulau terluar Indonesia yang terletak di Selat Malaka dan berbatasan dengan Malaysia.
Panglima Angkatan Laut Republik Indonesia (Pangkoarmada RI) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Denih Hendrata mengatakan, Patroli Armada Komando I TNI Angkatan Laut menemukan kokain ilegal pada 16 September 2024.
Selain menindak penyelundupan kokain seberat 84,75 kilogram, lanjut Panglima TNI, keesokan harinya, Koarmada II angkatan TNI AL berhasil mencegat penyelundupan sabu seberat 1.065 gram di Pulau Numanukan, Pulau Cali Utara. 17 September 2024.
Keberhasilan penindakan kokain di Pulau Behala dan kristal sabu di perairan Nunugan Kalimantan Utara merupakan bagian dari keberhasilan kerjasama BIN, BAIS, BNN Intel Polri, dan pemangku kepentingan Pangkoarmada RI, kata Danny Hendratta dalam konferensi pers di Mabes Polri TNI Jalan Gunung Sahari di Jakarta Pusat pada Kamis, 19 September 2024.
Lebih lanjut ia menjelaskan, terungkapnya dua kasus penyelundupan kargo di perairan Indonesia membuktikan bahwa Indonesia merupakan sasaran empuk jaringan peredaran narkoba.
“Dua kasus ini juga menunjukkan betapa rentannya peredaran narkoba di wilayah kita, sehingga kita harus hati-hati, karena menghadapi konstelasi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Akses mudah dan informatif dari segala arah. Tidak ada yang operasional. kerjasama Kerja sama tentu saja tidak akan terlaksana. “
Ia juga mengatakan, kondisi geografis perairan Indonesia menjadi tantangan bagi aparat penegak hukum, khususnya TNI Angkatan Laut, untuk menekan jumlah penyelundup obat-obatan terlarang yang masuk ke wilayah Indonesia.
Oleh karena itu, pejabat senior bintang tiga TNI Angkatan Laut (Paty) menegaskan pihaknya akan terus menindak jaringan peredaran narkoba yang kerap menggunakan jalur laut untuk masuk ke Indonesia dengan memperkuat keamanan dan jalur tikus di pulau-pulau terluar.
“Walaupun masih banyak yang kabur, tapi insya Allah kita menjadi lebih kuat, tinggal bagaimana kita mengembangkan kemampuan teknologi kita agar bisa menguasai lautan dimana saja, karena kita punya banyak kapal perang dan kita juga punya anak buah Puskodar. Teknologi” Ini juga perlu ditingkatkan melalui kerjasama dengan Puskodal berbagai institusi, termasuk BNN sendiri. “
Di lokasi yang sama, Komandan Armada Pertama TNI Angkatan Darat Yoos Suryono menjelaskan, kronologi penemuan 84,75 kilogram kokain bermula dari informasi yang diperoleh dari jaringan intelijen.
Berdasarkan informasi tersebut, pihaknya selanjutnya mengerahkan kapal patroli KAL Tanjung Pandang untuk melakukan patroli di wilayah dugaan penyelundupan narkoba di laut.
KAL Tanjung Pandang melihat dua benda mencurigakan mengambang di perairan Selat Malaka saat berpatroli di Pangkoarmada I.
“Kemarin tanggal 16 September, KAL kami mendapat informasi dari pihak BIN, dari BAIS masyarakat. Ada kerjasama yang baik antar instansi kami, sehingga kami mengirimkan KAL Tanjung Pandang untuk patroli dan menemukan kedua muatan tersebut “beratnya kokain 84,75 kilogram,” Laksamana Yoos Suryono, Komandan Armada Pertama, mengatakan kepada media. “Kokain memiliki berat 84,75 kilogram.”
“Tapi di sana tidak ada orang, dia sudah melayang, mungkin dia sengaja dilempar ke posisi itu lalu kurir akan datang menjemputnya,” imbuhnya.
Sementara terkait penyitaan sabu seberat 1.065 gram di perairan Nunugan Kalimantan Utara, Pangkoarmada II Laksamana TNI Ariantyo Condrowibowo menjelaskan, keberhasilan tersebut bermula dari informasi intelijen yang diperoleh BNN dan BAIS terkait adanya aktivitas peredaran narkoba di wilayah tersebut. daerah tersebut. .
Menindaklanjuti intelijen tersebut, TNI Angkatan Laut meningkatkan upaya pemeriksaan bagasi penumpang dari Sebadik hingga Nunukan dan Tarlacan.
TNI Angkatan Laut berhasil menangkap pengedar narkoba “Letter T”
Sebelum ditangkap, Thy berusaha menghindari polisi dengan cara terjatuh ke laut. Namun upaya ini digagalkan dan sabu Tipe T berhasil diekstraksi dari laut ke daratan.
“Setelah diperiksa, ditemukan dua kantong besar, satu kantong seberat 500 gram, dan satu kantong kecil beratnya sekitar 500 gram, jadi totalnya 1.065 gram, yaitu 65 per kilogram.” G.
“Itu jabat tangan dan kemudian kita bangun jaringan yang bisa menindaklanjutinya,” imbuhnya.