Noverizky Tri Putra Sebut Pernyataan Selebgram Rea Wiradinata Soal Penyitaan Rumah di Cianjur

JAKARTA, Wiwa – Noverizki Tri Putra Pasaribu menanggapi pernyataan seleb Instagram Ria Wiradinata yang sebelumnya membantah rumahnya di Cianjur disita kurator. Bantahan tersebut menyusul kekalahan Ria dalam gugatan penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. 

Menurut Norezki, pernyataan tersebut tidak sesuai kenyataan dan merupakan bentuk kebohongan. Gulir ke depan.

“Yang jelas tim kurator sudah memasang pemberitahuan penyitaan sesuai norma hukum yang berlaku. Ada juga gambar dan video pemasangan spanduk pemberitahuan penyitaan. masyarakat disesatkan.

Norezky yang merupakan salah satu kreditor kasus tersebut menegaskan, kedua kurator yang ditunjuk pengadilan telah menandai penyitaan rumah Ray di Cianjur sesuai ketentuan hukum. Hakim Yusuf Pranu SHMH yang mengawasi kasus PKPU pun menyetujui langkah tersebut.

Sementara itu, Norezky juga menyoroti tindakan Ray yang melaporkan dua kurator, Ginter Manoring dan Fajrin Mufflehon, ke pihak berwajib. Ria mengaku menempuh jalur hukum dengan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung setelah kalah di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

“Di satu sisi dia mengatakan tidak ada penyitaan, di sisi lain dia melaporkan dua orang kurator yang memasang pemberitahuan penyitaan di rumahnya dengan dalih mengajukan kasasi ke MA. Ini dua pernyataan yang bertolak belakang dan satu pernyataan yang bertentangan. Penjelasan yang merupakan fakta saat ini sepertinya terpaksa disembunyikan,” tambah Norezki.

Mereka pun menilai upaya hukum yang dilakukan Rhea seperti mengajukan gugatan tidak akan mengganggu tugas kurator. Menurutnya, UU Kepailitan No. 37 Tahun 2004, kurator tetap berwenang menjalankan tugasnya meskipun telah diajukan banding.

Ia merujuk pada Pasal 16 ayat (1) dan mengatakan, “Kurator berwenang mengurus dan/atau membubarkan harta pailit sejak tanggal putusan pailit, baik putusan tersebut diajukan kasasi maupun peninjauan kembali.” hukum kebangkrutan.

Lebih lanjut, Norezki menjelaskan, jika Mahkamah Agung menerima perkara yang diajukan Rhea dan membatalkan putusan pailit, maka seluruh proses sebelum adanya putusan kasasi adalah sah. Ini pasal 16 ayat (2) UU Kepailitan no. 37/2004 yang menyatakan bahwa segala perbuatan kurator sebelum pemberitahuan putusan kasasi adalah sah dan mengikat debitur.

“Oleh karena itu, kurator bertindak berdasarkan hukum acara UU Kepailitan Nomor 37 Tahun 2004 yang menjadi dasar pengambilan keputusan dan tata cara penyitaan harta benda dan kekayaan debitur dalam keadaan pailit atau PKPU,” imbuh Norezki.

Oleh karena itu, ia menilai tindakan Rhea melaporkan kedua kurator tersebut hanya untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari kenyataan yang ada dan tidak berdasarkan landasan hukum yang jelas.

Nowrezki berkata, “Dia berbicara tanpa dasar hukum apa pun. Dia hanya ingin membela diri tapi malah mempermalukan dirinya sendiri.”

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *