Jakarta, ditphat.net – Kontroversi kandungan maltodekstrin pada susu formula bayi menjadi sorotan publik. Senyawa ini dinilai berbahaya karena aksinya sebagai pengganti gula, sehingga dikhawatirkan kadar gula darah akan meningkat, dapat menyebabkan diabetes dan membahayakan anak-anak.
Faktanya, maltodekstrin merupakan bahan tambahan makanan yang aman untuk digunakan dan dikonsumsi. Ini adalah bubuk putih yang larut dalam asam. Maltodekstrin sering ditambahkan pada makanan untuk meningkatkan rasa dan tekstur, terutama pada makanan kemasan. Maltodekstrin terkadang ditambahkan ke kuah daging, puding instan, dan saus salad untuk mengentalkan teksturnya. Dalam beberapa kasus, kandungan ini digunakan sebagai pengganti sukrosa (senyawa gula) pada es krim, sereal, dan makanan lainnya. Scroll untuk mengetahui detail selengkapnya, yuk!
“Maltodekstrin termasuk dalam bahan tambahan pangan yang aman dikonsumsi. Tidak manis sehingga tidak ada hubungan antara susu dengan maltodekstrin dan kualitasnya yang tinggi,” kata ahli gizi Dr. Rusyane Kushardin S.Gz. M.Si di Forum Ngobras: Menghapus Miskonsepsi Tentang Gula pada Makanan Anak, Jakarta, Selasa 3 September 2024.
Maltodekstrin sering digunakan untuk menyiapkan susu formula bayi. Di sana, maltodekstrin digunakan sebagai pengganti laktosa, yang memiliki sifat yang sama dengan minuman yang diperkaya lainnya, termasuk alkohol dan produk rendah lemak.
Berdasarkan laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), maltodekstrin aman dikonsumsi sejak tahun 1950-an karena secara umum diakui aman (GRAS). Namun hingga saat ini, belum ada penelitian lebih mendalam mengenai penggunaan maltodekstrin pada anak.
“Belum ada penelitian untuk anak-anak, tapi makanan apa pun yang banyak mengandung bahan tambahan belum tentu sehat,” ujarnya.
Karena kekhawatiran masyarakat terhadap dampak negatif penggunaan maltodekstrin, nyatanya selama digunakan dalam jumlah sedikit tidak ada dampak negatifnya. Seperti bahan pengawet lain yang digunakan dalam makanan dan minuman, maltodekstrin harus dipertimbangkan.
Meski bahan ini sulit ditemukan karena banyak ditemukan pada jenis makanan, namun ahli gizi Universitas Muhammadiyah ini mengingatkan anak-anak tentang pentingnya menjaga pola makan seimbang. Dengan menerapkan jenis makanan yang tepat pada anak, maka tubuhnya akan cepat menghasilkan antibodi yang dapat melindungi dari berbagai penyakit.