Fakta-Fakta Joki Strava yang Viral di Medsos, Flexing Skill Lari hingga Dicap Haus Validasi

ditphat.net – Joki Strava membuat heboh pengguna Platform X karena menawarkan pemrosesan data aktivitas agar hasilnya bisa dibagikan di media sosial. Dengan munculnya olah raga ini, jumlah peminat olahraga lari di tanah air semakin meningkat, dan olah raga ini menjadi populer di kalangan penduduk tanah air. 

Strava Jockey System menjual screenshot aplikasi Strava yang menunjukkan hasil data aktivitas yang dilakukan oleh penyedia layanan sesuai permintaan klien. Mulai dari jarak, kecepatan lari, hingga lokasi lari. Pelanggan jasa joki Strava kemudian diberdayakan untuk mengunggah informasi palsu tentang orang lain ke media sosial. 

Berikut beberapa fakta menarik joki Strava yang dihimpun dari berbagai sumber. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.  

Aplikasi Strava populer di kalangan pelari dan pengendara sepeda

Strava adalah aplikasi kebugaran untuk merekam aktivitas olahraga secara real time. Strava mencatat aktivitas fisik para pecinta olahraga, termasuk rute, jarak tempuh, kecepatan (rata-rata, minimum, maksimum) dan detak jantung.

Tak heran jika program ini begitu digemari oleh para pelari dan pesepeda. Sebab, mereka perlu mencatat data akurat sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kemampuan dan kecepatan bersepeda. Aplikasi Strava diketahui telah diunduh lebih dari 88 juta pengguna di seluruh dunia. 

Strava terintegrasi dengan Instagram dan X

Aplikasi kebugaran ini terintegrasi dengan platform Instagram dan X, memungkinkan pengguna untuk berbagi hasil latihan lari atau bersepeda secara online dengan teman-temannya melalui jejaring sosial. Strava secara otomatis mengklasifikasikan aktivitas lari atau bersepeda Anda berdasarkan waktu dan lokasi yang sama dengan pengguna lain. 

Klien dan penyedia Strava Jockey harus berada di wilayah yang sama

Aplikasi Strava juga menerima GPS, sehingga pelanggan Strava dan layanan joki harus berada di area tersebut. Tujuannya adalah untuk mengurangi kemungkinan orang lain mengetahui bahwa screenshot Strava itu palsu, yakni hasil joki. 

Harga mulai Rp 2.000 per kilometer

Menurut ditphat.net News (07/05/2024), harga jasa joki Strava ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain kecepatan (kecepatan lari) dan jarak yang ingin ditempuh pelanggan. Semakin jauh jaraknya dan semakin rendah kecepatannya, maka semakin banyak pula saldo dana atau penghasilan tambahan yang didapat. Seorang warganet mematok harga jasa joki Strava sebesar Rp 2 ribu untuk lari 1 km.

“WTS (penjualan) Strava Murmer bercanda 1k untuk 2k,” tulis akun @l__ll__I__ll__l.

Joki Strava mengasah kemampuan larinya

Kemampuan untuk membagikan tangkapan layar Strava di media sosial menciptakan hubungan kompetitif antar pelari untuk mendapatkan penghargaan atas hasil yang memenuhi atau melampaui rata-rata Strava mereka. Secara tidak langsung, para pelari membandingkan kemampuan masing-masing. Akibatnya, persaingan untuk mendapatkan perlawanan terbaik menjadi sangat ketat.

Hal ini biasanya dilakukan oleh para FOMO runner yang tujuan utamanya hanya mengikuti trend. Berbagai cara mereka lakukan untuk memamerkan kemampuannya dengan mengunggah screenshot Strava miliknya ke media sosial. Salah satu hal terpenting bagi pengidap FOMO adalah tampil keren dan berkompeten di dunia maya. Faktanya, banyak pelari yang menjadikan lari sebagai hobi atau kebiasaan sederhana untuk menjaga kesehatan. 

Netizen menyebut pengguna Jockey Strava haus akan persetujuan

Hashtag #jokistrava bertebaran di platform Banyak pengguna yang beranggapan bahwa orang yang menggunakan jasa joki Strava hanya tertarik pada pujian atau penegasan atas keahliannya dalam menempuh jarak puluhan kilometer dan berlari.  

“Daripada pakai joki Strava untuk pamer lari, lebih baik lakukan sendiri. Kalau cuma mau dipuji cepat atau jauh, naik ojek,” canda salah satu pengguna X. 

 

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *