
JAKARTA, ditphat.net – Terutama di industri teknologi, pengembangan dunia kerja sangat mungkin. Saat ini, transformasi dan otomatisasi digital, yang mendominasi industri saat ini, tidak hanya menciptakan peluang baru, tetapi juga mengharuskan pekerja untuk memiliki keterampilan yang terkait dengan perubahan permintaan pasar.
Baca Juga : 7 Minuman Ini Ampuh untuk Turunkan Berat Badan
Berdasarkan proyeksi World Economic Forum (WEF), jenis pekerjaan di bidang teknologi, data, dan kecerdasan buatan (AI) selanjutnya akan mencari 2025. Dengan perkembangan teknologi, teknologi informasi (CT), data, dan fokus kerja yang cepat pada kecerdasan buatan lebih penting. Laporan WEF menyimpan beberapa profesi yang dicari pada tahun 2025:
1. Analis Data dan Ilmuwan Data
Selain volume data saat ini, perusahaan akan membutuhkan profesional yang dapat memproses dan mempelajari data untuk mendukung pengambilan keputusan.
2. Pakar data besar
Di dunia yang penuh dengan data besar, profesi ini akan memainkan peran dalam membuat data besar yang merupakan informasi yang berguna untuk bisnis dan mengubahnya.
3. Proses Pakar Otomasi
Otomasi adalah kunci untuk meningkatkan efisiensi dalam pengoperasian perusahaan. Para ahli di bidang ini akan memainkan peran penting dalam mengubah manu -tasks dengan sistem otomatis.
4. Studi Mesin dan Pakar Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan dan studi mesin tumbuh dan banyak digunakan di berbagai sektor. Para ahli di bidang ini akan mengembangkan sistem yang lebih cerdas dan lebih baik.
5. Para ahli dalam pemasaran dan pendekatan digital
Dengan perkembangan yang cepat dari platform digital, keahlian dalam teknik pemasaran digital diperlukan untuk mencapai audiens yang lebih luas dan lebih target.
6. Pakar Digital dalam Refleksi
Keahlian ini akan membantu perusahaan mengadopsi teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing di pasar global yang lebih kompetitif.
7. Perangkat Lunak dan Pelamar
Baca Juga : Kenali Penyebab Alergi Makanan, IDI Lombok Barat Berikan Informasi Pengobatan
Dengan meningkatnya penggunaan teknologi, pengembang perangkat lunak dan aplikasi akan tetap menjadi profesi darurat untuk mendukung pengembangan teknologi.
8. Internet Of Object Experts (IoT)
IoT menghubungkan perangkat ke internet, membuka peluang baru. Profesional yang dapat merancang dan membangun perangkat IoT akan mencari lebih lanjut.
9. Analis Informasi Keamanan
Keamanan dan informasi data adalah prioritas paling penting. Analis Keamanan Informasi bertanggung jawab atas perlindungan data dari ancaman cyber yang lebih kompleks.
Peran pendidikan teknologi dalam persiapan pekerja digital
Salah satu tantangan utama yang dihadapi negara -negara berkembang, termasuk Indonesia, adalah memberikan pendidikan sesuai dengan tuntutan industri digital. Banyak program pelatihan Indonesia mulai menyesuaikan kurikulum mereka untuk mendidik pekerja potensial di bidang teknologi dengan keterampilan yang relevan.
Misalnya, Apple Developer Academy, yang telah ada sejak 2018, bertujuan untuk mendidik kemampuan digital Indonesia dengan keterampilan teknologi terbaru. Meskipun program ini adalah salah satu contoh yang paling terkenal, ini bukan satu -satunya upaya untuk mengembangkan kemampuan digital di Indonesia.
Apple Developer Academy menawarkan pelatihan dalam mengembangkan aplikasi, pemrograman, dan keterampilan yang mendukung dunia digital lainnya. Namun, tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa lulusan tidak hanya didominasi oleh praktik teknis, tetapi juga untuk memastikan bahwa sektor ini perlu memasuki dunia kerja dengan keterampilan yang perlu bekerja sama, menciptakan, dan memecahkan masalah.
Ini adalah keterampilan yang diperlukan dalam studi teknologi masa depan, diperkirakan didominasi oleh otomatisasi dan kecerdasan buatan. Esther Hare, seluruh dunia pengembang Apple, telah mengumumkan bahwa kualitas pelatihan teknologi memainkan peran penting dalam menciptakan pekerja yang bersedia mengisi lebih banyak permintaan pasar untuk para profesional di bidang teknologi.
“Program seperti Apple Developer Academy memiliki dampak positif pada ekosistem awal digital Indonesia. Misalnya, lulusan program ini memiliki kesempatan untuk bekerja di berbagai sektor industri di berbagai sektor industri seperti perbankan, informasi, tenaga kerja dan teknologi pemerintah.” Katanya.
Dia telah mengumumkan program ini, serta mencari pekerjaan dengan tingkat gaji yang lebih tinggi daripada rata -rata nasional di bidang teknologi, dan banyak dari mereka telah memilih untuk mempromosikan inisiatif mereka sendiri. Fenomena ini tidak hanya membantu mengurangi pengangguran, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan jumlah inisiatif yang diciptakan.