
JAKARTA (ditphat.net) – Tim nasional Indonesia memiliki banyak pemain berbakat yang menarik perhatian publik dengan layanan luar biasa di tingkat nasional dan internasional.
Namun, beberapa pemain, meskipun menunjukkan potensi besar dan mencapai potensi besar di luar negeri (orang asing), sebenarnya menghilang seiring bertambahnya usia. Beberapa bahkan menghilang dari sorotan ketika mereka mencapai usia keemasan mereka dalam karier mereka.
Berikut adalah enam pemain tim nasional Indonesia yang bersinar, tetapi karier mereka di era emas telah menurun dengan jelas: 1. Anik Vermah
Anik Vermansah adalah salah satu pemain terbaik di Indonesia pada awal tahun 2010. Keberhasilannya dalam membuat Indonesia menonjol di berbagai kompetisi internasional, termasuk Piala Affa 2010 dan Piala Asia 2015, membuatnya terkenal.
Namun, kinerja Anik menjadi semakin terpencil setelah memutuskan untuk pindah ke Malaysia dan bermain untuk klub -klub sebagai FA Solo dan Kedah. Meskipun ia memperkuat United Madura, karier Anik terus berkurang dan 2 jarang didengarkan di tingkat tim Nasional Indonesia. Syamsir Alam
Syamsir Alam diharapkan menjadi bakat besar yang dimiliki tim nasional Indonesia. Pemain dengan posisi di lini tengah memiliki karir di Eropa, bermain dengan C.S. di Belgia. Vish, di Amerika Serikat dengan DC United. Nama Syamsir bersinar setelah dipukul oleh tim nasional U-23 di Maritime Games.
Namun, memasuki Zaman Keemasan, sulit bagi Syamsir untuk menemukan tempat di tim nasional Indonesia. Kariernya yang dijanjikan di luar negeri tidak berjalan dengan baik dan pada akhirnya dia terkenal di luar lapangan daripada pemain sepak bola. Evan Dimas
Evan Dimas adalah salah satu gelandang terbaik Indonesia pada tahun 2010. Evan telah dianggap sebagai kandidat untuk bintang masa depan tim nasional Indonesia sejak ia menjadi kapten tim nasional U-19 dan memenangkan Piala U-19 pada 2013. Selanjutnya, ia memiliki waktu untuk bersaing dalam kompetisi asing dengan memperkuat klub Malaysia Selangor FA.
Namun, serangkaian kecelakaan destruktif dan penurunan kinerja menyebabkan kontribusi Evan Dimas kepada tim nasional. Faktanya, Pirsik Kediri baru saja mengakhiri kontraknya lebih cepat, menunjukkan penurunan yang kuat dalam kariernya. 4. Greg Nwokolo
Greg Nwokolo adalah pemain yang dinaturalisasi yang pernah menjadi jari tim nasional Indonesia. Greg memiliki keterampilan dan pengalaman pribadi yang memenuhi syarat dalam bermain di berbagai klub dan telah menjadi tulang punggung tim nasional Indonesia pada tahun 2010. Dia bekerja di luar negeri dengan klub -klub seperti Olhanense dan Chiangrai United.
Namun seiring waktu, penampilannya mulai hilang. Kecelakaan dan penurunan fisik mencegah kontribusi mereka pada tim Garuda. Greg mencatat hanya delapan kali dalam pembelaan tim nasional Indonesia. 5. Irfan Bachdim
Irfan Bachdim telah dinaturalisasi sebagai warga negara Indonesia (warga negara Indonesia) pada tahun 2010. Namanya terus menjadi sorotan sejak saat itu dan harus membuat perubahan signifikan pada skuad Garuda.
Namun, setelah cedera dan beberapa keputusan transfer yang tidak pantas, karier Irfan di tim nasional secara bertahap menghilang. Sekarang Bachdim mengisi lebih banyak waktu dengan keluarganya dan berurusan dengan banyak perusahaan di Bali.6. Maniani
Wilayah Monako dulunya adalah salah satu pemain muda yang paling menjanjikan di Indonesia. Dengan kecepatan dan kreativitasnya, ia menjadi pusat perhatian ketika dia membela tim nasional untuk tim nasional dalam berbagai kegiatan.
Sayangnya, masalah ketidakkonsistenan dan disiplin telah membuat karirnya dengan tim nasional lebih cepat dari yang diharapkan. Sekarang namanya hampir tidak bersalah di lapangan sepak bola nasional.