JAKARTA – Sebelum salat Idul Fitri, umat Islam wajib membayar Zakat Fitri. Zakat jenis ini mempunyai status khusus sebagai salah satu rukun Islam.
Beras atau uang yang dibelanjakan zakat akan dijadikan sebagai sumbangan penyucian atau penyucian menjelang Hari Raya.
Di Indonesia, para ulama sepakat bahwa pembayaran Zakat Fitrah dapat dilakukan dengan menggunakan uang tunai. Hal ini karena pertimbangan bahwa kebutuhan manusia saat ini tidak terbatas pada pangan saja. Berikut beberapa fakta yang patut diketahui umat Islam tentang Zakat Fitra: Zakat Fitra, oleh siapa dan untuk siapa?
Zakat Fitri wajib bagi seluruh umat Islam di dunia. Baik orang dewasa maupun anak-anak, tua atau muda, wajib hukumnya selama mereka masih makan dan hidup.
Jika Anda adalah kepala keluarga, maka tanggung jawab Anda adalah menanggung seluruh pengeluaran keluarga. Dari Anda, istri, anak, dan orang tua yang masih menjadi tanggungan, siapakah yang berhak menerima?
Anda bisa memberikan zakat fitrah menggunakan uang kepada orang yang membutuhkan. Al-Qur’an berhak menerima setidaknya delapan kelompok.
Di antara mereka adalah orang-orang miskin, orang-orang niralambar, orang-orang amil, orang-orang yang berpindah agama, para budak, orang-orang gharim, orang-orang sabilla, dan para musafir. Kedelapan Golongan Ini Berhak Mendapatkan Zakat Kapan Sebaiknya Membayar Zakat Fitri?
Zakat dapat Anda keluarkan pada hari-hari terakhir bulan Ramadhan dan sebaiknya dibayarkan sebelum shalat Idul Fitri.
Untuk pembayarannya, Zakat Amil dapat diberikan melalui takmir masjid terdekat. Atau bisa juga melalui Badan Amil Zakat Nasional (Basnas) yang memiliki beberapa kerjasama dengan yayasan Islam nirlaba di berbagai wilayah Indonesia. Apa dan berapa yang harus dibayar?
Dalam perkembangannya, jenis dan besaran Zakat Fitrah mengalami perubahan. Hal ini sesuai dengan kondisi perekonomian dan pangan daerah. Rasulullah mencontohkan zakat dengan beras tiga kilogram yang bisa diganti dengan makanan pokok lainnya tergantung daerahnya, seperti gandum, sagu, atau biji-bijian.
Di Indonesia sendiri, nasi banyak digunakan karena merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat. Selain sembako, zakat juga bisa dibayarkan dengan uang setara dengan biaya tiga kilogram bahan pangan di daerah tersebut.
Zakat fitrah berbeda dengan zakat lainnya karena dikeluarkan setahun sekali pada bulan Ramadhan. Nabi Muhammad memerintahkan umatnya untuk menyumbangkan satu shah kurma dan/atau satu shah gandum kepada sesama umat Islam yang membutuhkan.
Di Indonesia, Anda mungkin kesulitan memanfaatkan kurma untuk zakat. Para ulama pun sepakat untuk mengganti makanan pokok yang digunakan di Indonesia, salah satunya adalah nasi. Besaran Zakat berupa beras sekitar 2,5 kg atau 3,5 liter per orang.
Kini zaman semakin rumit dan kini Anda bisa berzakat secara online. Ada banyak lembaga penyalur zakat yang terpercaya dan terpercaya. Jangan sampai salah membayar Zakat Fitrah!