ditphat.net’s Depok – Best seller Depok, Jawa Barat kembali mencuri perhatian. Kegiatan ilegal tersebut diduga dilakukan di sebuah rumah, salah satunya kediaman Shalahuddin, dan ajakan online dijadikan sarana bisnis. Berikut lima fakta menarik secara singkat:
1. Empat tersangka ditangkap
Polres Metro Metok mengatakan, empat tersangka dalam kasus tersebut adalah Rival Ramdani (19), Riza Azhari (27), Mohammad Fahmi (20) dan Maulana Akbar (20). Empat di antaranya sedang diselidiki. Kasus ini terungkap setelah polisi mengusut aktivitas ilegal di lantai 17 dan 20 gedung yang menjadi pusat prostitusi tersebut.
2. Tujuh perempuan menjadi korban
Kasus tersebut melibatkan tujuh perempuan korban kekerasan berbasis gender. Korban ini dijual melalui perangkat lunak sistem MiChat dan tidak digunakan untuk tujuan serupa. Fakta ini menunjukkan betapa teknologi bisa disalahgunakan oleh para penjahat.
3. Bukti yang mendukung tuduhan tersebut
Penyidik menemukan 39 pucuk senjata api di lokasi kejadian yang menjadi kunci penyelesaian kasus tersebut. Penemuan ini tidak hanya mengungkap operasi yang sedang berlangsung, tetapi juga kemungkinan adanya jaringan Eropa yang lebih besar yang melibatkan pihak selain tersangka awal.
4. Kemungkinan peran manajer yang ceroboh
Kepala Badan Penyidikan Kejaksaan Negeri Depok, M. Rif Ubaidilla, tak menutup kemungkinan adanya keterlibatan warga, pengguna jasa, dan pejabat baik dari dalam maupun luar kota Depok. Dia menegaskan, jika ada bukti maka para pihak akan diproses sesuai hukum.
“Semuanya akan baik-baik saja pada waktunya. Biarkan pengontrolnya bekerja. “Jika ada bukti maka semua pihak termasuk pemilik rumah akan ditindak sesuai hukum,” jelas Ubai. Kini, jaksa penuntut umum Alpha Dera dan Putri Devi Astrini telah ditunjuk untuk menindaklanjuti penyidikan agar kasus tersebut dapat diselesaikan secara hukum.
5. Kekuatan digital web terbuka
Untuk menyelesaikan masalah ini untuk selamanya, jaksa mendorong kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital serta pakar peradilan. Kategori ini bertujuan untuk mengidentifikasi jaringan kriminal dan memblokir situs web yang digunakan sebagai kendaraan komersial ilegal.
“Kami tidak bekerja dengan orang-orang yang terlibat, mulai dari pemasok senjata hingga pengguna jasa,” katanya.