
Yakarta, ditphat.net-Minister of Communication dan Digital (Menkomdigi) Meutyya Hafid mengkonfirmasi bahwa ia sedang mempersiapkan pelelangan tiga frekuensi, terutama lebar 1,4 GHz, 2,6 GHz dan 700 MHz pada paruh kedua 2025 setelah memperbaiki spektrum atau refleks.
Dia menunjukkan bahwa frekuensi spektrum akan diterapkan kembali dalam waktu dekat sehingga layanan telekomunikasi para aktor menggunakannya. Oleh karena itu, mempercepat adopsi baru teknologi yang dikembangkan dapat dilakukan di Indonesia.
“Kami percaya bahwa dengan peluncuran frekuensi ini membuat kami lebih mudah bagi kami (warga negara Indonesia) untuk mengadopsi berbagai teknologi koneksi baru, teknologi baru yang muncul,” katanya di Yakarta, Jumat malam, 21 Maret 2025.
Salah satu perubahan yang disebutkan di atas dapat dikembangkan pada frekuensi lelang adalah Fixed Wireless Access Technology (FWA) yang dapat diterapkan pada frekuensi 1,4 GHz, sebuah teknologi yang memungkinkan penyelenggara untuk menyediakan koneksi internet berkecepatan tinggi menggunakan sinyal nirkabel.
Jika berkembang dengan baik, teknologi ini memfasilitasi publik untuk mendapatkan lebih banyak dan lebih banyak jaringan internet, terutama di rumah ketika FWA diterapkan karena biaya FWA tidak sepenting memperluas layanan serat optik (FO).
Selain mendukung adopsi teknologi terbaru yang dikembangkan saat ini, diharapkan bahwa lelang frekuensi spektrum ini juga dapat mendukung pertumbuhan industri telekomunikasi yang lebih sehat.
Namun, lelang tidak akan dilakukan pada saat yang sama, tetapi akan dilakukan secara teratur di waktu yang berdekatan.
Dengan semakin banyaknya pemain dalam industri layanan telekomunikasi, masyarakat diharapkan memiliki lebih banyak penyedia layanan telekomunikasi sesuai dengan kebutuhan kapasitas keuangan mereka.
“Harapan adalah untuk membuka lebih banyak pemain baru, sehingga kompetisi (organisasi layanan telekomunikasi) dapat bekerja lebih hidup dan lebih baik,” jelas Menteri Komunikasi dan Informasi Meutyya Hafid.