22 Desa Terpencil di Indonesia Kini Terang Benderang 24 Jam Berkat Fasilitas Listrik Tenaga Surya

Jakarta, ditphat.net – Masyarakat di 22 desa terpencil di Indonesia berbahagia dengan adanya pembangkit listrik tenaga surya tahun ini. Infrastruktur yang dibangun oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) melalui proyek Percepatan Akses Energi Bersih untuk Mengurangi Ketimpangan (ACCESS) jelas memberikan manfaat bagi masyarakat pedesaan, yang selama ini berjuang dengan listrik. air bersih.

Selain 22 kota di empat provinsi Indonesia, proyek ACCESS 2024 yang didanai Korea International Cooperation Agency (KOICA) juga menyasar 3 kota di Timor Timur. Dengan kapasitas pembangkit listrik sebesar 1,1 megawatt di Indonesia, proyek ini telah berdampak langsung pada lebih dari 3.400 rumah tangga dengan jumlah penduduk sekitar 14.000 jiwa. Sementara itu, di Timor-Leste, pompa air tenaga surya telah menyediakan air bersih bagi sekitar 700 keluarga dan meningkatkan taraf hidup lebih dari 4.000 orang.

Sahid Junaidi, Sekretaris Jenderal Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Ketahanan Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengakui bahwa proyek ACCESS telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan tarif listrik dan penyediaan energi bersih yang berkelanjutan. Menurut Sahid, dengan dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (SPP) di 22 desa, program ini akan memberikan peluang energi baru yang bersih kepada warga desa atau mereka yang membutuhkan penghidupan dan daerah terpencil. Proyek ACCESS berperan dalam membangun kapasitas lembaga-lembaga regional dan masyarakat.

“Hal ini sejalan dengan amanah yang diberikan Presiden RI untuk mendorong konservasi energi dan pengelolaan air yang baik dengan menggunakan sumber daya dan teknologi yang tersedia. Begitu pula arahan Menteri ESDM tentang kedaulatan negara, kata Sahid saat berbicara pada acara penutupan proyek ACCESS 2024 di Jakarta, Rabu, 4 Desember 2024.

Proyek ACCESS telah menunjukkan bahwa kekuatan energi terbarukan dapat mengubah kehidupan masyarakat, jelas Sujala Pant, Wakil Perwakilan UNDP Indonesia. Ketersediaan pembangkit listrik tenaga surya memungkinkan berkembangnya kegiatan ekonomi, mendukung usaha lokal dan pemberdayaan perempuan di desa-desa terpencil. Di Indonesia, terdapat 20 Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) yang telah mendirikan berbagai usaha dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan. Sujala Pant percaya bahwa salah satu pencapaian utama proyek ACCESS adalah fokus pada gender. Hampir setengah dari operator PV surya bersertifikat di Indonesia adalah perempuan, naik dari 30%. Perempuan juga merupakan 44% dari angkatan kerja UPLD dan 32% anggota dewan perusahaan.

“Sejak listrik tersedia 24 jam sehari, anak-anak dapat belajar dengan penerangan, pusat kesehatan bekerja secara efisien, dan perekonomian lokal pun diperkuat. “Perempuan, yang mencakup hampir separuh penerima manfaat, juga merupakan katalis perubahan,” katanya.

Sementara itu, Direktur KOICA Indonesia Park Soo Young mendorong keberhasilan program ini agar terus memberikan dampak yang lebih baik dan berkelanjutan. Proyek ini tidak hanya sebatas menyediakan energi dan air, namun juga meningkatkan kapasitas masyarakat lokal melalui keterampilan dan pengetahuan untuk pembangunan dan penghidupan di masa depan.

“Proyek ACCESS telah menunjukkan bagaimana kerja sama dan kolaborasi dapat membawa perubahan positif. Melalui pembangunan PLTS di Indonesia dan pemasangan sistem air bersih di Timor-Leste, inisiatif ini telah memberikan layanan penting bagi ribuan rumah tangga dan usaha kecil. bisnis. “, katanya.

Hongmin Chun dari Korea Institute for Development Strategy (KDS) mengungkapkan pendapat serupa. Menurut Hongmin, proyek ACCESS adalah contoh sukses proyek Jaringan Mikro mandiri berbasis masyarakat. “Proyek ini tidak hanya menyediakan energi dan air bersih, tetapi juga akan meningkatkan taraf hidup para penerima manfaat, memberikan mereka peluang dan peluang yang telah lama mereka nantikan,” ujarnya.

Maria Goretti Marquez Belo, Direktur Jenderal Kementerian Administrasi Publik Timor-Leste menyampaikan rasa terima kasihnya kepada UNDP, karena proyek ini sejalan dengan visi Pemerintah Timor-Leste untuk menyelesaikan masalah air bersih. “Saya menyerukan kepada mitra pemerintah di Indonesia dan Timor-Leste untuk terus mendukung lembaga-lembaga lokal yang mengelola infrastruktur energi terbarukan selain proyek ACCESS 2024. Memastikan keberhasilan jangka panjang dari upaya ini sangat penting bagi kami,” katanya.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *